LAPORAN 4 PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 "REAKSI-REAKSI HIDROKARBON"



LAPORAN PRAKTIKUM
“Reaksi-reaksi Hidrokarbon” 


DI SUSUN OLEH :
VALEN DWI PUTRI
(A1C11
8050)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
20
20

Prosedur kerja dari praktikum ini dapat dilihat pada link berikut :
https://valendwiputri.blogspot.com/2020/03/jurnal-4-praktikum-kimia-organik-1.html
VII. Data Pengamatan
7.1 Brom dalam Karbon Tetraklorida
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Kedalam 2 tabung reaksi dimasukkan 1 ml alkana + 15 tetes brom dikocok dan ditempatkan ke tempat gelap ditiup
Warna tetap kuning(lebih jernih) tidak menimbulkan asap
2.
1 ml alkana + 15 tetes Brom digoncangkan dan ditempatkan ditempat terang dan ditiup
Warna tetap kuning(warna lebih gelap) tidak menimbulkan asap
3.
1 ml dietil eter + 15 tetes Brom digoncangkan dan ditiup
Terdapat L1(eter) dan L2(Brom) menimbulkan asap
4.
1 ml dietil eter + 15 tetes benzene digoncangkan dan ditiup
Terdapat asap dan larutan keruh

7.2 Brom
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Tabung reaksi 1, dimasukkan 1 ml benzene ditambah 3 tetes brom
Warna larutan kuning bagian atas dan bening bagian bawahnya
2.
Dipanaskan dalam penangas air(50ºC)
Menguap dan tidak bersisa dalam tabung reaksi
3.
Tabung reaksi 2, dimasukkan potongan besi. Ditambahkan 1 ml benzene
Potongan besi berada dibagian dasar tabung reaksi
4.
Diteteskan 3 tetes Brom
Warnanya kuning agak pudar
5.
Dipanaskan didalam penangas air(50 ºC)
Larutan masih tersisa di dalam tabung tidak menguap

7.3 Larutan Kalium Permanganat
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Dimasukkan 1 ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkana (n-metana)
Warnanya berubah menjadi agak kecoklatan
2.
Dimasukkan 1 ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkana (n-heptana)
Warnanya tetap ungu pekat
3.
Dimasukkan 1 ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkana (n-heksana)
Warnanya tanpa kemerahan
4.
Dimasukkan 1 ml larutan KMnO4 + 5 tetes Sikloheksena (eter)
Warnanya ungu kemerahan
5.
Dimasukkan 1 ml larutan KMnO4 + 5 tetes sikloheksena (Benzena)
Terbentuk dua lapisan dan masing-masing warnanya tetap

7.4 Asam Sulfat Pekat
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2 ml asam sulfat + 10 tetes eter kemudian digoncangkan
Larutan menjadi warna jingga dan terasa panas pada saat dikocok
2.
Dimasukkan 2 ml H2SO4 + 10 tetes n-heptana dikocok
Larutan tidak larut sehingga terbentuk 2 lapisan, lapisan diatas bening dan dibawah agak keruh

7.5 Asam Nitrat
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Dicampurkan asam nitrat 4 ml dengan eter
Timbul Gelembung
2.
Diberi batu didih dan dipanaskan
Timbul warna orange pekat, timbul asap dan bau yang menyengat
3.
Dituangkan larutan kedalam es
Larutan berubah menjadi bening kembali,

7.6 Bahan Tak Dikenal
7.6.1 Bahan Tak Dikenal 1
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Ditambahkan 2 ml zat X + 2 ml air kemudian digoncangkan
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas zat X dan lapisan bawah aquades
2.
Ditambahkan 2 ml zat X + 2 ml H2SO4 digoncangkan
Warnanya berubah menjadi kecoklatan dan baunya tidak sedap
3.
Ditambahkan 2 ml zat X + 2 ml Kloroform digoncangkan
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas keruh dan lapisan bawah bening

7.6.2 Bahan Tak Dikenal 2
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Ditambahkan 2 ml zat X + 2 ml air kemudian digoncangkan
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas lebih keruh dari pada lapisan bawah, dilapisan atas terdapat gelembung udara
2.
Ditambahkan 2 ml zat X + 2 ml H2SO4 digoncangkan
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas bening, dan lapisan bawah keruh
3.
Ditambahkan 2 ml zat X + 2 ml Kloroform digoncangkan
Terdapat cincin di zat X, terdapat 2 lapisan, lapisan atas keruh dan lapisan bawah agak keruh

VIII. Pembahasan
Senyawa yang umumnya tersusun dari dua atom yaitu atom karbon dan atom hydrogen adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alkana, alkena dan alkuna. Penggunaan dari senyawa hidrokarbon, banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti untuk keperluan rumah tangga yaitu alat-alat dapur dan juga digunakan sebagai salah satu jenis bahan bakar yang dipakai untuk motor atau mobil. Adapun pemanfaatan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari kita dapat diperoleh dengan cara reaksi-reaksi pembakaran, baik yang sempurna ataupun tidak sempurna. Produk dari hasil reaksi pembakaran dapat berupa gas, bensin, atau minyak tanah. Sebagai praktikkan, kita dituntut untuk dapat membedakan mana yang termasuk pembakaran sempurna dan tidak sempurna serta mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi senyawa tersebut dapat mengalami pembakaran sempurna ataupun tidak (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
8.1     Brom dalam Karbon Tetraklorida
Pada percobaan kali ini, praktikan menentukan brom dalam tetraklorida yang bertujuan untuk mengetahui kandungan brom dalam karbon tetraklorida. Praktikan menggunakan n-heksana sebagai alkana nya. Perlakuan awalnya praktikan memasukkan 1 ml alkana tadi di 2 tabung reaksi kemudian diambahkan 10 tetes brom cair. Setelah itu diguncangkan. Praktikan menempatkan 1 tabung reaksi ditempat gelap dan 1 ditempat yang terkena sinar matahari. Pada tabung yang diletakkan di tempat terang, warnanya tidak berubah tetap berwarna kuning dan menjadi lebih gelap. Sedangkan yang ditaruh ditempat gelap warna kuningnya agak pudar.
Kemudian percobaan keduanya praktikan mengambil 2 ml eter dan dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi masing-masing 1 ml. praktikan menambahkan 10 tetes air brom pada tabung 1 dan pada tabung 2  tambahkan 10 tetes benzene dan diguncangkan tabungnya. Sesudah diamati, kedua tabung menimbulkan asap, tetapi juga terdapat 2 lapisan tabung, Lapisan 1 merupakan eter dan lapisan 2 merupakan air ini untuk tabung 1, untuk tabung 2 itu terdapat gelembung. Dan mengapa eter di lapisan 1 karena massa jenis eter lebih besar dari massa jenis air.
8.2       Brom
Pada percobaan ini untuk mengetahui kandungan brom itu sendiri. Perlakuannya yaitu praktikan memasukkan 1 ml benzene berwarna bening dalam tabung reaksi  pada tabung reaksi lain ditambahkan potongan besi dan 1ml benzene kedalamnya. Masing-masing tabung diteteskan 3 tetes brom. Lalu disiapkan gelas piala yang berisi air, dan juga pemanas atau Bunsen untuk memanaskan air tersebut, kemudian dimasukkan kedua tabung reaksi tersebut dilengkapi thermometer. Thermometer berguna untuk mengukur suhu air karena suhunya harus sampai 50ºC selama 15 menit. Untuk tabung yang hanya berisi benzene dan 3 tetes brom tadi warna larutan nya kuning pada bagian atas dan bagian bawahnya bening. Ini menandakan bahwa massa jenis benzene lebih besar dari brom. Pada saat setelah dipanaskan cairan yang ada dalam tabung reaksi itu menguap dan tidak bersisa atau kosong pada tabung reaksi.
Untuk tabung yang berisi potongan besi + benzene + Air brom, itu potongan besi nya berada di bagian bawah tabung reaksi, warnanya berubah menjadi agak kuning pudar, setelah dipanaskan larutan yang tersisa dalam tabung tidak menguap.
8.3       Larutan Kalium Permanganat
Pada percobaan ini,  disiapkan 5 tabung reaksi masing-masing berisi 1 ml KMnO4, ditambahkan dengan masing-masing tabung dengan 5 tetes n-metana, n-heptana, n-heksana, eter, dan benzene dan digoncangkan selama 1-2 menit. Hasil yang praktikan dapat pada pencampuran KMnO4 dan n metana adalah warnanya berubah menjadi agak kecoklatan. Kemudian tabung selanjutnya KMnO4 dan n heptana warnanya tidak berubah yaitu tetap ungu pekat, tabung selanjutnya KMnO4 dan n heksana warnanya kemerahan, tabung selanjutnya KMnO4 dan eter warnanya ungu kemerahan, dan tabung yang terakhir adalah KMnO4 ditambah dengan benzene hasilnya terdapat 2 lapisan yang mana warna dari kedua zat ini berwarna tetap. Warna dari KMnO4 ini yaitu berwarna ungu, tepat ketika warna ungu akan menghilang maka pada saat itu reaksi berjalan dan pada saat berjalan terdapat endapan MnO2 berwarna coklat. Pada saat reaksi berlangsung warna ungu ion permanganat ditukarkan oleh endapan coklat dari mangan dioksida. Penambahan KMnO4 merupakan pengoksidasi kuat. Reaksi ion MnO­- dengan alkana atau alkuna menyebabkan hilangnya warna ungu ion MnO­-.
8.4       Asam Sulfat Pekat
Pada percobaan ini, disiapkan 2 tabung reaksi ditambahkan 2 ml asam sulfat dimasing-masing tabung. Pada tabung pertama praktikan menambahkan 10 tetes eter kemudian digoncangkan, hasil yang dapatkan adalah larutan menjadi warna jingga dan terasa panas saat dikocok. Untuk tabung yang kedua ditambahkan 10 tetes n-heptana hasil yang praktikan dapatkan adalah larutan tidak larut sehingga terbentuk 2 lapisan, lapisan diatas bening dan dibawah agak keruh.
8.5       Asam Nitrat
Pada percobaan ini praktikan mencampurkan antara 0,5 ml benzene dan 4 ml asam nitrat pekat didalam tabung reaksi besar dan ditambahkan batu didih. Pada saat praktikan mecampurkan eter dan asam nitrat hasil yang kami dapatkan adalah timbulnya gelembung. Pada saat praktikan memanaskan dan tekah dimasukkan batu didih praktikan mendapatkan hasil timbul wama orange pekat, timbul asan dan bau yang menyengat, tujuan dari pemakaian batu didih adalah untuk menghindari gelegahan pada saat pendidihan, karena gelagah yang terjadi tersebut akan mengakibatkan caiir menyebur.
8.6       Bahan Tak Dikenal
Pada percobaan ini praktikan memakai 2 bahan yang tidak dikenal. Untuk bahan yang pertama praktikan menyiapkan 3 tabung reaksi, masing-masing tabung kami isi 2 ml zat X dan pada masing-masing tabung kami tambahkan zat yang berbeda lagi yaitu 2 ml air, 2 ml H2SO­4 dan 2 ml kloroform. Nah untuk tabung pertama yaitu campuran zat X dan air hasilnya adalah terdapat 2 lapisan yang terbentuk, lapisan atas merupan zat X dan lapisan bawahnya adalah air. Untuk tabung yang kedua yaitu campuran zat X dan 2 ml H2SO­4, didapatkan hasil warna nya berubah menjadi kecoklatan dan baunya sungguh tidak sedap. Untuk tabung ke tiga, praktikan mencampurkan zat X ditambahkan dengan 2 ml kloroform, hasil yang kami dapatkan adalah terjadi 2 lapisan, yaitu lapisan atas keruh dan lapisan bawah bening. Disini dapat kita simpulkan bahwa zat X ini merupakan senyawa hidrokarbon jenuh karena mempunyai ikatan tunggal yang sudah terputus. Dan zat X adalah Minyak jelantah.
Untuk bahan yang lain, prosedurnya sama dengan yang zat X tadi, untuk tabung pertama zat Y, praktikan mencampurkannya dengan air dan praktikan mendapat hasil adalah terdapat 2 lapisan, lapisan atas lebih keruh dari lapisan bawah, dilapisan atas juga terdapat gelembung udara. Kemuadian tabung ke dua campuran antara zat Y dengan H2SO­4 dan didapatkan hasilnya yaitu terdapat 2 lapisan, lapisan atas bening dan lapisan bawah keruh. Untuk tabung ke tiga, zat Y dicampurkan dengan kloroform, hasil yang didapatkan adalah  2 lapisan, lapisan atas keruh dan lapisan bawah agak keruh. Setelah praktikan perhatikan lagi, ternyata pada tabung 3 terdapat bentuk cincin didalamnya. Maka dapat disimpulkan bahwa zat Y adalah benzene karena terdapat cincin pada larutan dan sulit bereaksi dengan zat lain.

IX.    Pertanyaan Pasca Praktikum
1.       Apa yang yang menandakan bahwa benzena tidak bereaksi dengan kalium permanganat?
2.     Mengapa pada saat percobaan brom, tabung pertama yang tidak ada potongan besi terjadi penguapan? Dan mengapa yang ada potongan besinya tidak menguap ?
3.       Apa yang menjadi penanda bahwa terjadinya reaksi sulfonasi pada uji benzene dengan asam sulfat pekat ?

X.     Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya praktikum kali ini adalah
1.      Praktikan dapat mengetahui pengaruh rantai karbon.
2.      Praktikan dapat mengetahui Reaksi kimia pada hidrokarbon.

XI.      Kesimpulan
1.       Senyawa alifatik jenuh tidak akan bereaksi (sulit bereaksi jika direaksikan baik dengan halogen, asam sulfat, asam nitrat dan alcohol karena sifatnya yang jenuh dan tidak bisa lagi mengalami reaksi adisi ataupun substitusi dan senyawa aromatik (benzene) dapat direaksikan dengan asam nitrat, asam sulfat, dan halogen adanya ikatan rangkap yang bereaksi.
2.       Jenis reaksi kimia untuk membedakan golongan senyawa hidrokarbon sebagai berikut :
-    Reaksi Substitusi
-    Reaksi Adisi
-    Reaksi Eliminasi
3.       Cara dan teknik pengujian golongan senyawa hidrokarbon yaitu halogenasi (uji brom), Uji bayer (kalium permanganat), sulfonasi (H2SO4) dan nitrasi.

XII.    Daftar Pustaka
Antonius. 2013. Bilangan Peroksidasi Minyak Goreng Curah dan Sifat Organoleptik Tempe pada Pergulungan Penggorengan. Vol.2
Cahyono. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Vol. 14
Siswayo.2009. Kimia Organik dan Soal-Soal. Bandung: UI Press.
XIII.  Lampiran Gambar
Pemanasan Brom dengan potongan besi


Zat X yang sudah direaksikan dengan H2SO4, air dan kloroform

Penetesan air untuk percobaan

 Pengambilan sampel


Hasil dari zat Y yang sudah ditambahkan H2SO4, air dan kloroform
Untuk video dapat dilihat pada link berikut ini :
https://youtu.be/5nJPNUvPM3w

Komentar

  1. Assalamualaikum wr wb, saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Dapat dilihat dengan terdapatnya gelembung udara atau busa pada larutan. Atau bisa juga dengan timbulnya alkil sulfonat yaitu terjadi perubahan warna pada larutan dan terbentuk fasa pada larutan tersebut. Karena reaksi sulfonasi biasanya ditemukan pada deterjen dan zat pewarna

    BalasHapus
  2. hai valen...
    perkenalkan saya suryani br nababan dengan nim a1c118093 ingin mencoba menjawab permasalahan pada no 1 dimana hal yang dapat menandakan bahwa benzena tidak bereaksi dengan kalium permangant adalah dengan hilangnya warna ungu dari MNO4 yang dapat di lihat pada saat uji bayer . semoga membantu. terimakasih.

    BalasHapus
  3. Nama Sri Oktika Dhijah Gultom (A1C118085) akan menjawab pertanyaan nomor 2. Pada saat percobaan brom, tabung pertama reaksi kimia yang terjadi pada benzene dan molekul halogen diatomik dengan bantuan katalis logam (biasanya besi). Senyawa yang dihasilkan dalam halogenasi adalah alkil halida (halobenzene) dan asam halida. Jika benzena direaksikan dengan brom dan katalis besi akan terbentuk bromo benzene dana sam bromide yang bilamana ada potongan besi tidak terjadi penguapan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL 6 "REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL"

PERCOBAAN 7 "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON"