JURNAL 4 PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1


JURNAL PRAKTIKUM
REAKSI-REAKSI HIDROKARBON“




DI SUSUN OLEH :
VALEN DWI PUTRI
(A1C118050)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020




I.   Judul     :
”Reaksi-Reaksi Hidrokarbon”

II.  Hari/Tanggal Praktikum : Rabu/ 4 Maret 2020

III. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah :
1.   Dapat mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh dan aromatik.
2.   Dapat mengetahui jenis reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon.
3.   Dapat mengetahui cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon.

IV. Landasan Teori
Suatu senyawa organik yang hanya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen disebut hidrokarbon. Hidrokarbon terbagi menjadi 2 jenis, yaitu hidrokarbon alifatik dan aromatik yang pertama adalah hidrokarbon alifatik. Hidrokarbon alifatik terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu alkana, alkena dan alkuna. Jenis hidrokarbon yang kedua adalah hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon aromatik memiliki ikatan yang seperti lingkaran dan contoh yang paling sering kita jumpai adalah benzena (Tim Kimia Organik I, 2020).
Senyawa hidrokarbon pada umunya hanya tersusun dari dua atom yaitu atom karbon dan atom hydrogen. Senyawa hidrokarbon terbagi menjadi tiga jenis yaitu alkana, alkena dan alkuna. Pemanfaatan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari kita dapat diperoleh dengan cara reaksi-reaksi pembakaran, baik yang sempurna ataupun tidak sempurna. Produk dari hasil reaksi pembakaran tersebut dapat berupa gas, bensin, atau minyak tanah. (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
Hidrokarbon terpen merupakan senyawa-senyawa karbon yang tersusun dari dua atau lebih unit yang hampir sama dengan isoprena. Hidrokarbon terpet biasanya dapat dibuat dari getah tanaman dan memiliki ciri rasa serta bau yang sangat khas. Rumus molekul dari  hidrokarbon terpen adalah (C5H8)n. terpen juga mempunyai densitas yang cenderung tidak lebih tinggi dari air dan juga ia mempunyai kemampuan yaitu bisa larut di dalam pelarut organik seperti eter dan alcohol (Antonius, 2013).
Pada senyawa alkana yang berantai lurus, semakin bertambahnya berat molekul maka titik didih dan titik lelehnya pun semakin tinggi. Sebagian besar senyawa-senyawa alkana berperan sebagai pereaksi karena alkana mempunyai sigma yang kuat antar atom karbonnya sehingga mempunyai kemampuan besar untuk dapat bereaksi dengan unsur oksigen dan unsur halogen (Cahyono, 2013).
Rumus umum dari alkana adalah (CnH2n)+2 , alkana tergolong pada senyawa hidrokarbon jenuh. Alkana hanya dapat membentuk ikatan kovalen tunggal dan tidak tergolong pada senyawa yang reaktif. Alkena memiliki rumus umum yaitu CnH2n dan tergolong pada senyawa yang jenuh karena dapat membentuk ikatan rangkap dan terdapat ikatan phi didalamnya. Dan alkuna memiliki rumus umum yaitu  (CnH2n)-2 dan tergolong pada senyawa hidrokarbon jenuh sama seperti alkena hanya saja ia memiliki ikatan rangkap tiga (Siswayo, 2009).

V.   Alat dan Bahan
5.1  Alat
1.      Tabung reaksi
2.      Kertas lakmus
3.      Buret
4.      Gelas piala
5.      Tabung reaksi besar
6.      Kasa + kaki tiga
7.      Bunsen

5.2 Bahan
1.        Alkana (Ligroin)
2.        Alkena (Sikloheksena)
3.        Brom / CCl4
4.        Benzena
5.        Potongan besi
6.        Kalium permanganate
7.        H2SO4 pekat
8.        Aquadest
9.        Es batu
10.    Sampel x
VI. Prosedur Kerja
6.1 Prosedur Percobaan Rekristalisasi
Sebagai cuplikan untuk alkana digunakan ligroin yang mempunyai titik didih 90-100 C, yakni suatu campuran isomer-isomer heptana, C7H16. Sebagai cuplikan unutk alkena gunakan sikloheksena dan sebagai cuplikan untuk senyawa aromatik gunakan benzen. Semua pengujian dilakukan didalam tabung reaksi yang kering.
6.1 Brom dalam Karbon Tetraklorida
1.    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang masing-masing berisi 1 ml alkana.
2.    Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4, lalu diguncangkan.
3.    Ditempatkan tabung yang satu dalam tempat yang gelap (lemari) dan tabung
4.    yang lain disinari matahari atau lampu pijar selama beberapa menit.
5.    Dibandingkan kedua tabung.
6.   Ditiup masing-masing mulut tabung bila menimbulkan asap menandakan adanya hidrogen bromida.
8.    Diuji hidrogen bromida dengan cara memegang sehelai kertas lamus yang
lembab pada mulut masing-masing tabung reaksi.
9.    Dimasukkan kedalam suatu tabung reaksi yang berisi 1 ml sikloheksena (alkena).
10. Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4, dan goncangkan tabung dan mati hasilnya.
11.  Diuji bagi kemungkinan adanya pengeluaran hidrogen bromida.
12.  Dimasukkan Kedalam suatu tabung reaksi yang berisi 1 ml benzena .
13.  Ditambahkan 1 ml brom dalam karbon tertraklorida.
14.   Digoncangkan dan amatilah hasilnya.
6.2 Brom
1.    Ditempatkan 1 ml benzen ke dalam suatu tabung reaksi.
2.    Ditempatkan beberapa potongan besi dan 1 ml benzena di tabung reaksi lain.
3.    Ditetesi masing-masing tabung dengan tiga tetes brom
4.    (dari suatu butret didalam lemari asam).
5.    Ditempatkan masing-masing tabung didalam gelas piala yang berisi air panas 150C selama 15 menit.
6.    Diamati warna masing-masing tabung, apakah ada atau tidak hidrogen bromida
6.3 Larutan Kalium Permanganat
1.    Dimasukkan kedalam dua tabung reaksi masing-masing berisi 1 ml larutan kalium permanganat (0,5%).
2.    Ditambahkan 5 tetes alkana ke tabung yang satu dan 5 tetes sikloheksena ke tabung yang lain.
3.    Digoyangkan masing-masing tabung dengan baik selama 1-2 menit dan catat hasilnya.
4.    Dimasukkan kedalam tabung reaksi ketiga yang berisi 1 ml benzen
5.    Ditambahkan 2 ml larutan kalium permanganat, goncangkan dengan baik dan amati hasilnya.
6.4 Asam Sulfat Pekat
1.    Ditempatkan masing-masing 2 ml asam sulfat pekat ke dalam dua tabung reaksi.
2.    Dimasukkan 10 tetes alkana ke tabung reaksi yang satu.
3.    Dimasukkan 10 tetes sikloheksena ke tabung reasksi yang satunya
4.    Digoncang masing-masing tabung dengan baik dan catat hasil-hasilnya.
5.    (awas hidarkan agar asam tidak mengenai kulit atau baju).
6.    Dibuang isi masing-masing tabung ke dalam suatu gelas kimia yang berisikan air sedikitnya 50 ml.
6.5 Asam Nitrat
1.    Dikerjakanlah percobaan berikut ini dalam lemari asam.
2.    Dicampurkan 0,5 ml benzena dan 4 ml asam nitrat pekat didalam satu tabung reaksi yang besar.
3.  Ditambahkan satu butir batu didih dan didihkan campuran perlahan-lahan selama dua menit atau sampai menghasilkan suatu kelarutan yang homogen.
4.    Diperhatikan betul agar pendidihan berlangsung perlahan-lahan, jika tidak demikian benzena akan mendidih keluar mulut tabung dan terbakar.
5.    Dituangkan larutan ke dalam suatu gelas piala yang berisikan 5-10 gram es.
6.    Dicatat bau dari cairan yang memisah dan bandingkan dengan bau dari pada nitrobenzena yang terdapat dilemari.

6.6 Bahan Tak Dikenal
Minta kepada asisten senyawa yang tak dikenal dan tentukanlah dan tentukanlah apakah senyawa tersebut senyawa tak jenuh, jenuh atau aromatik.


Untuk  mengetahui  lebih lanjut, bisa di klik link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=ZYyKUePdC2Y
1. Mengapa batu apung dimasukkan kedalam tabung reaksi?
2. Kenapa harus menggunakan heksana?, dan apakah tidak bisa digantikan zat lain?
3. Mengapa warna ungu pada KMnOtidak hilang pada saat direaksikan dengan paraffin dan naftalena?

Komentar

  1. Nama Saya Sri Oktika Dhijah Gultom (A1C118085) akan menjawab pertanyaan nomor 3. Warna ungu pada KMnO4 tidak hilang karena adanya reaksi ion MnO4 dengan alkana maupun alkena yang membentuk glikol serta endapan berwarna coklat.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Dea Ristria Ariani dengan NIM: A1C118003. Saya akan coba membantu menjawab permasalahan nomor 2. Seharusnya tidak hanya heksana yang dapat digunakan tetapi semua jenis alkana itu dapat digunakan untuk pengujian dengan KMnO4. Yang mana hasilnya nanti akan menunjukkan bahwa terbentuk warna ungu yang menandakan alkana tidak bereaksi dengan oksidator kuat KMnO4

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL 6 "REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL"

PERCOBAAN 7 "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON"

LAPORAN 4 PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 "REAKSI-REAKSI HIDROKARBON"